Kamis, 05 Mei 2016

KAPAN HTI MUNCUL?


HTI di Indonesia ini berawal tahun 80-an dr Orang Arab Libanon yg jadi warga negara Australia bernama Abdurrahman al-Baghdadi, dia diundang oleh KH Abdullah bin Nuh, Bogor unt memberi pelajaran bhs Arab dan Inggris di pesantrennya, eh sprt halnya orang2 HT yg lain, malah manfaatkan nyebarin ide2 Khilafah dan HT di Bogor (sekarang Abdurrahman al-Baghdadi tidak ada hubungannya dengan Pesantren KH Abdullah bin Nuh yg merupakan pejuang NKRI).

Dari Abdurrahman Al-Baghdadi akan muncul tokoh2 HT sprti Ismail Yusanto, Siddiq Al-Jawi, Muhammad Gatot yg berubah jd Al-Khaththath (yg akhirnya dipecat setelah sempat jadi Ketua Umum DPP HTI), Rohmat Labib (Ketua DPP HTI sekarang) dllnya.

Tapi Allah Swt tidak tinggal diam atas makar mereka, Abdurrahman al-Baghdadi konflik dengan Amir HT internasional waktu itu: Abd Qadim Zallum, yg membuatnya tersingkir, dan sampai sekarang Faksi Abdurrahman al-Baghdadi ini tidak diakui oleh Faksi Ismail Yusanto dkknya yg mendirikan HTI.

Jadilah faksi HT Ismail Yusanto sebagai faksi yg memperjuangkan Khilafah yg tdk bisa ngaji, Ismail Yusanto (yang menjadi jubir HT di Indonesia sejak tahun 1987) bukan lulusan pesantren atau madrasag agama, tapi Geologi UGM, dia lebih fasih bicara mana batu bacan, safir, zamrud yg asli daripada bicara Khilafah.

Amir HT internasional saat itu: Abd Qadim Zallum lebih memilih Ismail Yusanto sebagai Jubir HT drpd Abdurrahman Al-Baghdadi orang Arab asli, karena Ismail Yusanto tidak bisa ngaji, modalnya cuma taat. Ya HT memang lebih suka orang bodoh tapi taat, daripada orang yg pinter dan bisa ngaji. Fenomena ini (bodoh, taat, tidak bisa ngaji) sangat tampak pada para pendukung Khilafah ala HT/HTI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar