Dulu ketika aku berbicara tentang laku ISTIQÃMAH, antara lain aku menggunakan dalil ini,
لا خير في خير لا يدوم بل شر لا يدوم خير من خير لا يدوم
Lã khaira fï khairin lã yadümu bal syarrun lã yadümu khairun min khairin lã yadüm.
(Tidak ada baiknya kebaikan yang tidak berkelanjutan; malahan keburukan yang tidak berkelanjutan, lebih baik daripada kebaikan yang tidak berkelanjutan).
Aku selalu mengatakan itu adalah dawuhnya Imam Ghazali, tapi aku tak ingat lagi dari kitab mana aku mendapatkan dawuh itu. Padahal aku tahu --di antaranya dari pengakuan-- banyak mubaligh yang mensitir 'dalil'ku itu.
Tidak itu saja. Banyak dalil lainnya yang aku sudah tidak ingat lagi dari mana kudapat. Itu sebabnya antara lain mengapa dalam ceramah-ceramahku belakangan, aku hampir tidak pernah 'ndalil'.
By: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar