Rabu, 04 Mei 2016

AADC MENARIK?

Saya diam2 bersyukur sekarang, bahwa saya enggak nge-pop sejak remaja. Dulu ketika demam AADC #1 di Jogja, saya bukan termasuk orang yg pernah ada dalam barisan antrian beli tiket.

Maklum Jogja ketika itu, miskin bioskop. Jadi pengantri sampai merayap ke luar gedung.

Banyak kawan yg membahas pilem pop itu, dengan sepintas melihat potongan2 pilem AADC yg muncul di televisi, bagi saya itu pilem  enggak ada bedanya dgn sinetron, ya cuma adegan kisah cinta remaja, di mana istimewanya?

Begitulah, hingga kini sy enggak pernah nonton AADC #1, pop bagi saya cuma produk kodian, tdk memiliki nilai lebih dalam ranah kebudayaan.

Dan kini meledak kembali AADC#2.

Melihat iklannya, pilem ini lebih bening, lebih modern, lebih bergizi badan2 pemainnya, dan lebih nyaman ditonton, krn ada banyak pilihan bioskop.

Cuma, ya ini masalah kelas dan selera saja, saya ini cuma kelas proletar - jd yah mau sebagus apapun pilem itu, bg saya maaf, tetap tdk ada menariknya.

Dan untuk kawan2 pecinta AADC#2 tetap saya hormati pilihan Anda, saya tak ambil pusing dan malas berdebat cuma perkara selera.

By: Ali Antoni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar